Rabu, 06 Mei 2015

MAKALAH KEGIATAN STUDY TOUR

MAKALAH KEGIATAN STUDY TOUR
MUSEUM GEOLOGI BANDUNG, MUSEUM POS INDONESIA, MUSEUM SRI BADUGA BERKONSEP PENDIDIKAN



Disusun Oleh :
KELOMPOK 2
1.      Ingge Rara Salsabilyah
2.      Ida Farida
3.      Ditha Ayu Upipratami Herlinah
4.      Herawati Putri
5.      Bilal Sefi Jenar
6.      Chikal Ramadhani
7.      Daffa M. Rafly
8.      Dedi Jamaludin
Kelas : VIII. 4



PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG
SMP NEGERI 1 SEPATAN
BANTEN
2014

LEMBAR PENGESAHAN





Makalah ini disetujui dan disahkan




Menyetujui,

Pembimbing Pertama                                                                          Pembimbing Kedua



Pipin Herpini, S.Si                                                                              Siti Hapsoh, S.Pd


Mengetahui,
Kepala Sekolah
SMPN 1 SEPATAN


Drs. Nana Sujana, M.Pd
NIP. 19590611 198603 1 014




KATA PENGANTAR


Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan segala Rahmat dan KaruniaNya, kami diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah tentang ”STUDY TOUR MUSEUM GEOLOGI BANDUNG, MUSEUM POS INDONESIA DAN MUSEUM SRI BADUGA BERKONSEP PENDIDIKAN” ini.Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada guru pembimbing dan teman-teman yang telah memberi dukungan dalam menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Makalah ini disusun sebagai bentuk proses belajar mengembangkan kemampuan siswa. Kami menyadari dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan dan kesalahan,oleh karena itu kami mengharap kritik dan saran yang membangun demi perbaikan kami di masa yang akan datang.
Kami berharap semoga dengan selesainya makalah ini,dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman, khususnya dalam memperluas wawasan dan ilmu pengetahuan.
Atas perhatian dan kerja sama teman-teman beserta  para  pembimbing kami ucapkan terima kasih.
                                                                 
                                                                                            Tangerang, 07 Januari 2014

                                                                                                            Penulis




DAFTAR ISI

Hal





BAB I
PENDAHULUAN


1.1              Latar Belakang


Karya Wisata atau study tour adalah kegiatan wisata yang dilakukan dengan tujuan untuk menambah pengetahuan siswa serta menambah pengalaman. Setelah karya wisata kami laksanakan, siswa diwajibkan untuk membuat karya tulis. Karya tulis adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dilaksanakan.
Laporan karya tulis ini merupakan tugas bagi kelas VIII SMP 1 Sepatan. Dalam penyusunan karya tulis ini, siswa diharapkan dapat melaporkan segala pengetahuan dan pengalamannya yang diperoleh selama menjalankan study tour ini.
Adapun objek wisata yang penulis tuju adalah Museum Geologi merupakan salah satu objek wisata yang cocok sekali untuk di jadikan study pengamatan, karena museum memiliki sejarah di Indonesia yang tepat bagi pelajar untuk diamati oleh pelajari SMPN 1 Sepatan. Penulis memilih karya tulis ini karena merupakan objek yang bagus dan berdasarkan hasil observasi dan penelitian pada study tour.    Museum ini banyak sekali peninggalan-peninggalan jaman Purba Kala yang sangat bermanfaat. “Paris Van Java” adalah sebutan bagi kota Bandung karena di ibaratkan sebagai parisnya Indonesia. Keindahan pemandangan alam serta bangunan-bangunan bersejarah di Kota Bandung sangat memikat para wisatawan untuk mengunjunginya dan banyak nilai manfaat yang positif, oleh karena itu penulis mengambil judul karya tulis “MUSEUM GEOLOGI BANDUNG, MUSEUM POS INDONESIA, MUSEUM SRI BADUGA BERKONSEP PENDIDIKAN”. Penulis mengharapkan dari adanya penulisan karya tulis ini diharapkan pembaca terdorong untuk bisa lebih mencintai bangsa Indonesia tercinta.

1.2              Rumusan Masalah


Agar untuk memudahkan pembahasan penulis membagi permasalahan dan bentuk pertanyaan sebagai berikut :
1.      Apa sajakah yang terdapat di Museum Geologi Bandung ?
2.      Dimanakah letak Museum Pos Indonesia ?

3.      Peningggalan sejarah apa saja yang terdapat di Museum Pos Indonesia ?
4.      Apa sejarah dari Museum Sri Baduga ?
5.      Apa sajakah yang terdapat pada Museum Sri Baduga ?

1.3              Tujuan Penulisan


Adapun tujuan penulisan dalam perumusan karya tulis ini adalah :
1.      Sebagai salah satu tugas lintas mata mata pelajaran untuk sebagai nilai tambahan.
2.      Untuk dapat lebih memahami dan mendalami tentang analisis dari Museum Geologi
3.      Untuk menambah wawasan tentang kaidah yang terdapat di Museum Geologi.
4.      Berlatih membuat makalah.
5.      Menambah pengalaman dan pengembangan bakat.
6.      Membiasakan/menanamkan kebiasaan menulis dengan bahasa Indonesia dengan baik dan benar.










BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1       Pengertian Museum


Menurut Wikipedia bahwa museum adalah institusi permanen, nirlaba, melayani kebutuhan publik, dengan sifat terbuka, dengan cara melakukan usaha pengoleksian, mengkonservasi, meriset, mengomunikasikan, dan memamerkan benda nyata kepada masyarakat untuk kebutuhan studi, pendidikan, dan kesenangan. Karena itu ia bisa menjadi bahan studi oleh kalangan akademis, dokumentasi kekhasan masyarakat tertentu, ataupun dokumentasi dan pemikiran imajinatif pada masa depan. Sejak tahun 1977, setiap tanggal 18 Mei diperingati sebagai Hari Museum Internasional.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah RI No. 19 Tahun 1995, museum adalah lembaga, tempat penyimpanan, perawatan, pengamanan dan pemanfaatan benda-benda bukti materiil hasil budaya manusia serta alam dan lingkungannya guna menunjang upaya perlindungan dan pelestarian kekayaan budaya bangsa.
Sedang menurut ICOM (International Council of Museum) dalam musyawarah ke II di Copenhagen 14 Juni 1974 merumuskan: ‘a museum is non profit making, permanent institution in service of society and of its development, and open the public, which aquires, conserves, communicates, and exhibit for purpose of study, education and enjoyment, material evidence of human and enviroment’.
Definisi tersebut menjelaskan bahwa museum adalah sebuah lembaga yang bersifat tetap, tidak mencari keuntungan, melayani masyarakat, dan perkembangannya, terbuka untuk umum yang memperoleh, merawat, menghubungkan dan memamerkan, untuk tujuan studi, pendidikan dan rekreasi, barang pembuktian manusia dan lingkungannya.
Melengkapi pengertian museum seperti yang telah diuraikan diatas, ICOM menjelaskan bahwa museum meliputi:
-          Lembaga-lembaga konservasi dan ruangan-ruangan pameran yang secara ketat diselenggarakan oleh perpustakaan dan pusat-pusat kearsipan;
-          Peninggalan dan tempat-tempat alamiah, arkeologi dan etnografis, peninggalan dan tempat bersejarah yang mempunyai corak museum, karena kegiatan-kegiatannya dalam hal pengadaan, perawatan dan komunikasinya dengan masyarakat;
-          Lembaga-lembaga yang memamerkan makhluk-makhluk hidup seperti, kebun tanaman dan binatang, aquarium, dsb;
-          Suaka alam;
-          Pusat-pusat pengetahuan dan planetarium.
Berpijak pada definisi di atas, maka tugas museum sebagai berikut :
-          Mengumpulkan benda-benda koleksi, merawat dan mengawetkannya, memamerkan benda-benda koleksi, serta menghubungkannya;
-          Kepada pengunjung dengan berbagai cara, baik berupa buku terbitan, ceramah, seminar, diskusi, dan lomba yang berhubungan dengan museum;
-          Mengadakan bimbingan edukatif cultural kepada siswa dan masyarakat.
.

2.2       Sejarah Museum


Secara etimologis, museum berasal dari kata Yunani, Μουσεῖον atau mouseion, yang sebenarnya merujuk kepada nama kuil untuk sembilan Dewi Muses, anak-anak Dewa Zeus yang melambangkan ilmu dan kesenian. Bangunan lain yang diketahui berhubungan dengan sejarah museum adalah bagian kompleks perpustakaan yang dibangun khusus untuk seni dan sains, terutama filsafat dan riset di Alexandria oleh Ptolemy I Soter pada tahun 280 SM.
Di Indonesia, museum yang pertama kali dibangun adalah Museum Radya Pustaka. Selain itu dikenal pula Museum Gajah yang dikenal sebagai yang terlengkap koleksinya di Indonesia, Museum Wayang, Persada Soekarno, Museum Tekstil serta Galeri Nasional Indonesia yang khusus menyajikan koleksi seni rupa modern Indonesia.



2.3       Manfaat Museum


Definisi museum dewasa ini Sebuah lembaga yang bersifat tetap, tidak mencari keuntungan, melayani masyarakat dan pengembangannya, terbuka untuk umum, yang memperoleh, merawat, menghubungkan dan memamerkan, untuk tujuan-tujuan studi, pendidikan dan kesenangan, barang-barang pembuktian manusia dan lingkungannya. Musem mempunyai manfaat sebagai berikut:
a)      Museum sebagai media pembelajaran sejarah
b)      Dalam museum tersebut terdapat koleksi dari  zaman ke zaman .
c)      Melalui kelengkapan koleksi dalam berbagai museum tesebut kita dapat  mengetahui sejarah bangsa kita.
d)     Museum atau gedung yang digunakan sebagai tempat untuk pameran tetap benda-benda yang patut mendapat perhatian umum, seperti peninggalan sejarah, seni, dan ilmu; tempat menyimpan barang kuno dari seluruh pelosok negeri kita ini.

2.4       Fungsi Museum


Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 1995 : dalam Pedoman Museum Indoneisa,2008. museum memiliki tugas menyimpan, merawat, mengamankan dan memanfaatkan koleksi museum berupa benda cagar budaya. Dengan demikian museum memiliki dua fungsi besar yaitu :
1.      Sebagai tempat pelestarian, museum harus melaksanakan   kegiatan sebagai berikut :
2.      Penyimpanan, yang meliputi pengumpulan benda untuk menjadi koleksi, pencatatan koleksi, sistem penomoran dan penataan koleksi.
3.      Perawatan, yang meliputi kegiatan mencegah dan menanggulangi kerusakan koleksi.
4.      Pengamanan, yang meliputi kegiatan perlindungan untuk menjaga koleksi dari gangguan atau kerusakan oleh faktor alam dan ulah manusia.
5.      Sebagai sumber informasi, museum melaksanakan kegiatan pemanfaatan melalui penelitian dan penyajian.
6.      Penelitian dilakukan untuk mengembangkan kebudayaan nasional, ilmu pengetahuan dan teknologi.
7.      Penyajian harus tetap memperhatikan aspek pelestarian dan pengamanannya.

BAB III
PEMBAHASAN


6.1.            MUSEUM GEOLOGI BANDUNG


Museum Geologi Bandung adalah sebuah museum yang sudah menjadi bangunan bersejarah di kota Bandung, sehingga menarik minat banyak wisatawan. Museum yang dilindungi dan dirawat oleh pemerintah ini dibangun pada tanggal 16 Mei 1928 dan sempat direnovasi dengan dana bantuan dari Jepang sehingga saat ini tetap dalam kondiri baik sebagai tempat wisata yang layak dikunjungi di Bandung. Setelah renovasi, Museum Geologi Bandung dibuka kembali oleh Megawati Soekarnoputri pada tanggal 23 Agustus 2000.
Selain sering mendapatkan kunjungan wisata, Museum Geologi Bandung juga sering kali menjadi tempat tujuan study tour sekolah-sekolah yang berlokasi di kota Bandung dan sekitarnya. Hal ini dikarenakan koleksi yang dimiliki Museum Geologi Bandung sangat berguna untuk pendidikan serta mempunyai nilai-nilai sejarah kehidupan dan pelestarian alam yang sangat mendidik. Koleksi yang dimiliki oleh Museum Geologi Bandung yaitu bebatuan, fosil, dan mineral. Di tempat ini pengunjung juga dapat mempelajari banyak hal yang berhubungan dengan bencana alam, bumi, pemanfaatan sumber daya dengan benar, cara mengolah energi, dan lain-lain.
Museum Geologi Bandung dari luar terlihat seperti gedung pada umumnya, namun di dalamnya menyimpan banyak sekali benda menarik yang tidak dapat ditemukan di tempat wisata lain. Museum ini dibagi menjadi 2 lantai dengan fungsi dan koleksi yang berbeda-beda pada setiap lantai dan ruangannya. Ada apa saja di museum yang dirancang oleh arsitek Belanda ini?
Lantai 1 Museum Geologi Bandung
Lantai 1 Museum Geologi Bandung terbagi menjadi 3 ruangan yang berbeda, yaitu ruangan tengah, barat, dan timur.
Isi ruang tengah:
v  Animasi kegiatan geologi dan kegiatan museum dalam layar lebar
v  Pelayanan informasi museum
v  Pelayanan pendidikan dan penelitian
Isi ruang barat:
v  Hipotesis terjadinya bumi
v  Sistem tata surya
v  Tatanan tektonik regional
v  Maket pergerakan lempeng-lempeng aktif kulit bumi
v  Keadaan geologi Indonesia
v  Fosil manusia purba
v  Sejarah evolusi manusia menurut teori evolusi Darwin
v  Berbagai jenis bebatuan: batuan beku, sedimen, dan malihan
v  Pemetaan sumber daya mineral di Indonesia
v  Berbagai jenis peralatan dan perlengkapan lapangan
v  Sarana pemetaan dan penelitian
v  Hasil akhir kegiatan, misalnya peta geologi, geofisika, geomorfologi, gunung api, seismotektonik dan lain-lain
v  Pertunjukkan keadaan gunung berapi aktif di Indonesia, misalnya: Gunung Tangkuban Perahu, Gunung Krakatau, Gunung Merapi, dan lain-lain.
v  Bebatuan hasil kegiatan gunung api

Isi ruang timur:
v  Sejarah perkembangan dan pertumbuhan makhluk hidup yang mendiami planet bumi dari masa primitif sampai dengan masa modern
v  Fosil dinosaurus Tyrannosaurus Rex Osborn
v  Kumpulan tengkorak manusia purba yang pernah ditemukan di Indonesia
v  Artefak yang digunakan manusia purba, mencerminkan perkembangan kebudayaan dari waktu ke waktu
v  Sejarah pembentukan Danau Bandung
v  Fosil ikan dan ular yang ditemukan dalam lapisan tanah Danau Bandung
v  Artefak yang ditemukan di pinggir Danau Bandung
v  Informasi proses pembentukan fosil
v  Informasi proses pembentukan batubara dan minyak bumi
v  Informasi keadaan lingkungan purba

 Lantai 2 Museum Geologi Bandung
Lantai 2 Museum Geologi Bandung terbagi menjadi 3 bagian utama, yaitu bagian tengah, barat, dan timur.
 Isi ruang tengah:
·         Maket tambang emas paling besar di dunia yang berlokasi di Irian Jaya
·         Bebatuan asal Papua (Irian Jaya)
·         Miniatur pengeboran minyak bumi
·         Miniatur pengeboran gas bumi
 Isi ruang barat:
Ruangan untuk staf Museum Geologi Bandung
Isi ruang timur:
·         Informasi manfaat dan kegunaan batu mineral bagi manusia
·         Gambar penyebaran sumber daya mineral di Indonesia
·         Rekaman kegiatan eksplorasi sumber daya mineral
·         Rekaman kegiatan eksploitasi sumber daya mineral
·         Informasi penggunaan mineral dalam aktifitas sehari-hari secara tradisional
·         Informasi penggunaan mineral dalam aktifitas sehari-hari secara modern
·         Cara mengolah mineral dan energi
·         Informasi berbagai jenis bahaya geologi misalnya tanah longsor, letusan gunung api, dan lain-lain
·         Informasi aspek positif geologi yang berkaitan dengan gunung api
·         Penjelasan cara memanfaatkan sumber daya air
·         Penjelasan pengaruh lingkungan terhadap kelestarian sumber daya alam


Lokasi Museum Geologi Bandung
Museum Geologi Bandung beralamat di Jalan Diponegoro Nomor 57, Bandung. Lokasi museum ini sangat mudah dicapai karena berada di tengah kota dan banyak kendaraan umum yang lewat. Bila Anda ingin menggunakan kendaraan umum, maka Anda bisa menaiki angkot dengan nomor 10. Angkot yang bewarna kuning – hijau ini memiliki rute Stasiun Hall – Sadang Serang. Bila menaiki angkot ini, mintalah untuk turun di pertigaan Masjid Pusdai, kemudian setelah turun Anda harus menaiki angkot nomor 05 bewarna hijau – hitam. Angkot ini mempunyai rute Cicaheum – Ledeng dan melewati Museum Geologi Bandung. Museum Geologi Bandung terletak dekat dengan Gedung Sate, salah satu ikon kota Bandung.

6.2.            MUSEUM POS INDONESIA


Museum Pos Indonesia telah ada sejak masa Hindia Belanda dengan nama Pos Telegraph dan Telepon (PTT). Pada tahun 1931 telah dibuka Museum PTT yang terletak di bagian sayap kanan bawah Gedung Kantor Pusat PTT, Jalan Cilaki, nomor 55, Bandung, (sekarang nomor 73). Atau tepatnya di sayap timur gedung pusat pemerintahan Provinsi Jawa Barat yang lebih terkenal dengan Gedung Sate. Pada 27 September 1983, Menteri Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi meresmikan PTT menjadi Museum Pos Indonesia.
 Koleksi museum ini terdiri atas prangko-prangko dari Indonesia dan berbagai negara yang sangat bersejarah, dengan jumlah mencapai 131.000.000 keping perangko dan 200 koleksi peralatannya, yakni berupa timbangan paket, alat cetak perangko, surat-surat berharga, armada pengantar surat, dan lain sebagainya. Selain menyimpan peninggalan pos tersebut dalam ruang pamer, Museum ini juga memiliki ruang social center yang dapat diperuntukan bagi aneka kegiatan.
 Dikelola secara swasta di bawah naungan PT. Pos Indonesia Persero. Sebagian koleksi prangko dipajang dalam papan-papan kayu yang dilindungi kaca sehingga bisa dinikmati langsung.Tetapi, ada sebagian koleksi yang hanya bisa dilihat dengan bantuan petugas sebab koleksi itu ditempel pada papan-papan yang disatukan secara vertikal. Sekilas papan-papan yang disatukan itu seperti lemari kayu dengan ukuran 1,5 x 1 x 2,5 meter.

6.3.            MUSEUM SRI BADUGA


Museum Sri Baduga adalah salah satu museum pendidikan yang berada di Kota Bandung Jawa Barat. Terletak di Jalan BKR no 165, lokasinya persis berada di depan taman Tegalega Bandung. Museum yang diresmikan pada tahun 1980 ini, awalnya bernama Museum Negeri Propinsi Jawa Barat. Pada tahun 1990, museum ini berubah nama menjadi Museum Negeri Propinsi Jawa Barat Sri Baduga. Nama museum Sri Baduga sendiri diambil dari nama raja Pajajaran yaitu Sri Baduga Maha Raja Ratu Haji 1 Pakwan Pajajaran Sri Ratu. Sri Baduga bertahta dari tahun 1482 hingga 1521 M. Museum ini buka dari hari Selasa hingga Minggu mulai pukul depan pagi hingga 2 siang. Khusus untuk hari Senin,museum tutup kecuali ada perjanjian sebelumnya.
Bangunan museum memiliki konsep bangunan tradisional Jawa Barat. Bangunannya terdiri dari tiga lantai di mana terdapat tema tersendiri untuk koleksi-koleksi yang dipamerkan pada setiap lantainya. Sebelum masuk dalam museum,saya harus membeli tiket terlebih dahulu seharga 2500 Rupiah saja, harga tiket cukup terjangkau bahkan bisa dikatakan sangat murah. Kemudian saya diminta untuk mengisi buku tamu di depan lobby museum, wah ribet juga ya hehehehe. Setelah mengisi buku tamu, barulah saya diijinkan untuk melihat ruang-ruang pamer yang ada di dalam museum, Ruangan lantai satu berbentuk setengah lingakaran, masuk ke dalamnya, seolah-seolah kita akan berada di Jawa barat pada jaman purba. Di sini dipamerkan sejarah perkembangan alam Jawa Barat hingga kehidupan manusia pada jaman purba. Selain itu juga terdapat koleksi prasasti-prasasti dan arca-arca baik asli maupun replika yang ditemukan di Jawa Barat.
Di lantai dua museum dipamerkan sejarah kehidupan religi masyarakat di Jawa Barat pada masa Islam, Kong Hu Chu, Taoisme, dan Kristen. Tak hanya kehidupan religi masyarakat saja yang dipamerkan di lantai dua museum ini, namun ada juga koleksi-koleksi lainnya yang dipamerkan seperti perkembangan ilmu pengetahuan dan bahasa di Jawa Barat hingga koleksi peralatan penunjang kehidupan yang ada di Jawa Barat. Lantai tiga museum ini lebih menonjolkan budaya-budaya yang berkembang di Jawa Barat seperti kesenian wayang golek dan kesenian angklung. Berkeliling di sini seolah-olah membawa kita ke dalam Jawa Barat pada zaman baheula alias tempo dulu.

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN


4.1       KESIMPULAN


Kami telah mengunjungi obyek Wisata Museum Geologi , Museum Pos Indonesia dan Museum  Sri Baduga kesimpulan yang kami dapat bahwa di museum terdapat sejarah yang sangat erat kaitannya dengan sejarah dari berbagai wilayah di Indonesia. dan kami pun dapat menambah wawasan dan kami juga dapat menerapkan pembelajaran langsung ke objek dengan pendekatan kotekstual.

4.2       SARAN


Adapun saran saran yang dapat kami sampaikan adalah  bagi pelajar khususnya dan bagi masyarakat umumnya dengan adanya Museum Geologi agar di jaga kelestariannya serta adanya perkembangan agar pada waktunya kelak nantinya generasi penerus bisa mengetahuinya. Dan kami pun berpesan bahwa sains perlu di kembangkan dan alam perlu di pelihara dan di jaga agar ekosistem bumi dan ilmu pengetahuan bisa saling berpadu dan saling mengisi sehingga dapat menciptakan keselarasan dan keseimbangan kehidupan umat manusia“




DAFTAR PUSTAKA





JADWAL KEGIATAN KARYA WISATA

MUSEUM GEOLOGI, MUSEUM POS INDONESIA
DAN MUSEUM SRI BADUGA JAWA BARAT
TAHUN PELAJARAN 2014/2015

NO
WAKTU
KEGIATAN
PEMANDU
KETERANGAN
1.
04.00-05.00 WIB
Persiapan untuk berangkat
PANITIA
Depan SMKN 2 Sepatan/PLN
2.
05.00-09.30 WIB
Berangkat menuju Museum Geologi
PANITIA
-
3.
09.30-10.30 WIB
Mengadakan Penelitian dan Pengamatan
Guru
Museum Geologi
4.
10.30-11.30 WIB
Mengadakan Penelitian dan Pengamatan
Pembimbing
Museum POS Indonesia
5.
11.30-12.30 WIB
Mengadakan Penelitian dan Pengamatan
Guru
Museum Sri Baduga Jabar
6.
12.30-13.30 WIB
Istirahat, makan dan Shalat Dhuhur
Pembimbing

7.
13.30-15.00 WIB
Kumpul dan evaluasi data
Guru

8.
15.00-16.30 WIB
Shalat Ashar. Wisata Belanja
Pembimbing

9.
16.30-18.00 WIB
Persiapan perjalanan pulang
PANITIA

10
18.00-21.00 WIB
Pulang menuju Tangerang
PANITIA






2 komentar:

Entri yang Diunggulkan

Makalah Manajemen Sumber Daya Manusia

Posting Populer