Sabtu, 09 Mei 2015

Makalah Tentang Hijab

KATA PENGANTAR

Assalamu’allaikum Wr. Wb.
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT. Karena atas rahmat dan karunia-Nya, kami dapat menyusun makalah tentang problematika  Kehidupan yang berkaitan dengan hukum Islam yang berjudul Hijab Dalam Syariat Islam. Makalah ini kami susun agar pembaca dapat mengetahui syariat-syariat Islam mengenai hijab.
Di era modern ini banyak sekali kita temui jenis-jenis dan variasi dalam berhijab. Tentunya, ada yang memenuhi syariat, dan ada yang tidak memenuhi syariat. Makalah ini akan mengulas masalah tersebut. Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Tiada gading yang tak retak, mohon maaf bila terdapat salah kata yang kurang berkenan di hati pembaca sekalian.
Wassalamu’allaikum Wr. Wb.

Tangerang,     April 2013
                                                                                                          Penyusun


  
i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................ i
DAFTAR ISI......................................................................................................................... ii
BAB I   PENDAHULUAN.................................................................................................. 1
1.1    Latar Belakang Masalah.................................................................................................. 1
1.2    Rumusan Masalah............................................................................................................ 2
1.3    Tujuan Penulisan ............................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................... 3
2.1  Pengertian Hijab atau Jilbab........................................................................................... 3
2.2.1. Pengertian Jilbab Secara Bahasa ................................................................................. 3
2.1.2  Pengertian Jilbab Secara Istilah.................................................................................... 3
2.2  Kriteria Jilbab / Hijab yang Baik Menurut Syariat.......................................................... 4
2.3 Keutamaan Jilbab Bagi Wanita........................................................................................ 5
2.4 Menurut Hadist................................................................................................................ 7
2.5 Manfaat Jilbab Bagi Kesehatan........................................................................................ 7
2.6 Cara Merawat Jilbab......................................................................................................... 8
BAB III PENUTUP.............................................................................................................. 9
3.1 Kesimpulan....................................................................................................................... 9
3.2 Saran................................................................................................................................. 9
ii
BAB 1
PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang Masalah
Jilbab merupakan kata yang tidak asing lagi diperdengarkan oleh telinga kita saat ini. Suatu kain yang berfungsi sebagai penutup aurat wanita kini sedang ramai dipergunakan sebagai trend center dunia fashion. Banyak terdapat model dan tipe-tipe jilbab disugguhkan kepada wanita muslimah untuk mempercantik diri. Bahkan sampai diadakan suatu pameran untuk mengenalkan produk jilbab dengan berbagai model. Karena terdapat fenomena, jilbab digunakan hanya saat mengikuti kegiatan disekolah seperti sekolah dan kegiatan lain di sekolah agar terlihat rapi dan elegan bersama-sama teman sekolahnya. Lalu setelah selesai mengikuti kegiatan tersebut dan sampai dirumah, atau bermain jilbab sudah tergeletak  dan tidak digunakan lagi.
Minimnya pengetahuan tentang hakikat menggunakan jilbab serta tuntunan yang diberlakukan oleh agama Islam, membuat wanita-wanita muslim seenaknya mengenakan jilbab. Pada dasarnya jilbab berfungsi untuk menutup aurat kewanitaan agar terhindar dari hal maksiat. Akan tetapi, terkadang saat ini hanya digunakan sebagai kedok atau identitas bagi wanita-wanita tertentu agar terkesan baik, sopan, santun, dan berbudi luhur. Dan bahkan hanya dijadikan sebagai trend dan fashion style saja. Bila fenomena ini terus berkelanjutan, betapa mirisnya kondisi wanita muslim dan harga diri dari wanita muslim sekarang ini.
Untuk menghadapi fenomena-fenomena dewasa ini tentang pengetahuan menggunakan jilbab. Maka, akan dibahas tentang hakikat berjilbab, fungsi jilbab, manfaat jilbab, dan hukum serta ketentuan berjilbab. Selain itu, pembahasan ini agar bermanfaat bagi pembaca dan dijadikan sebagai suatu pengetahuan yang berupa referensi menggunakan jibab yang baik dan benar sesuai syariat Islam yang sesungguhnya.


1.2 Rumusan Masalah
Dari paparan yang telah dijelaskan diatas, dapat ditentukan suatu rumusan masalah sebagai berikut :
1.      Apakah hakikat berjilbab itu?
2.      Apakah kriteria jilbab yang baik menurut syariat islam?
3.      Apa saja kah hadis-hadis yang membahas tentang hijab?
4.      Apakah kriteria jilbab yang baik menurut syariat islam?
5.      Apakah manfaat berjilbab bagi wanita muslim menurut Islam maupun sains ?
6.      Bagaimana hukum berjilbab menurut syariat islam?


1.3 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1.      Dapat mengetahui hakikat berjilbab
2.      Dapat mengetahui kriteria jilbab yang baik menurut syariat islam
3.      Dapat mengetahui hadis-hadis yang membahas tentang hijab
4.      Dapat mengetahui kriteria jilbab yang baik menurut syariat islam
5.      Dapat mengetahui manfaat berjilbab bagi wanita muslim menurut Islam maupun sains
6.      Dapat mengetahui hukum berjilbab menurut syariat islam.


  
BAB II
PEMBAHASAN


2.1 Pengertian Hijab Atau Jilbab
2.1.1Pengertian jilbab secara bahasa
Jilbab menurut kamus Al-Mu’jam al Wasith memiliki makna sebagai berikut:
1.   Qomish (sejenis jubah).
2.  Kain yang menutupi seluruh badan.
3.  Khimar (kerudung).
4.  Pakaian atasan seperti milhafah (selimut).
5.  Semisal selimut (baca: kerudung) yang dipakai seorang wanita untuk menutupi tubuhnya.
Sedangkan jilbab menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah kerudung lebar yang dipakai wanita muslim untuk menutupi kepala dan leher sampai dada. Sedangkan kerudung berarti kain penutup kepala perempuan. Dan dalam bahasa Arab jilbab memiliki arti sebagai kain lebar yang diselimutkan ke pakaian luar yang menutupi kepala, punggung, dan dada, yang biasa dipakai wanita ketika keluar dari rumahnya.

2.1.2   Pengertian jilbab secara istilah
Menurut Ibnu Hazm, jilbab adalah pakaian yang menutupi seluruh badan, bukan hanya sebagiannya. Menurut Ibnu Katsir jilbab adalah semacam selendang yang dikenakan di atas khimar yang sekarang ini sama fungsinya seperti izar (kain penutup). Menurut Syaikh bin Baz jilbab adalah kain yang diletakkan di atas kepala dan badan di atas kain (dalaman).
 Jadi, jilbab adalah kain yang dipakai perempuan untuk menutupi kepala, wajah dan seluruh badan. Sedangkan kain untuk menutupi kepala disebut khimar. Jadi perempuan menutupi dengan jilbab, kepala, wajah dan semua badan di atas kain (dalaman). Beliau juga mengatakan bahwa jilbab adalah kain yang diletakkan seorang perempuan di atas kepala dan badannnya untuk menutupi wajah dan badan, sebagai pakaian tambahan untuk pakaian yang biasa (dipakai di rumah).
Pada dasarnya jilbab berbeda dengan kerudung. Kerudung merupakan kain yang digunakan untuk menutupi kepala, leher, hingga dada sedangkan jilbab maliputi keseluruhan pakaian yang menutup mulai dari kepala sampai kaki kecuali muka dan telapak tangan hingga pergelangan tangan. Sehingga seseorang yang mengenakan jilbab pasti berkerudung tetapi orang yang berkerudung belum tentu berjilbab.
2.2 Kriteria Jilbab/ Hijab Yang Baik Menurut Syariat
Jilbab bukanlah berarti merendahkan martabat wanita, melainkan meninggikannya serta melindungi kesopanan dan kesuciannya.
Jilbab yang sesuai dengan syariah apabila memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
1.      Menutup Seluruh Badan Kecuali Wajah dan Telapak Tangan, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
$pkšr'¯»tƒ ÓÉ<¨Z9$# @è% y7Å_ºurøX{ y7Ï?$uZt/ur Ïä!$|¡ÎSur tûüÏZÏB÷sßJø9$# šúüÏRôム£`ÍköŽn=tã `ÏB £`ÎgÎ6Î6»n=y_ 4 y7Ï9ºsŒ #oT÷Šr& br& z`øùt÷èムŸxsù tûøïsŒ÷sム3 šc%x.ur ª!$# #Yqàÿxî $VJŠÏm§ ÇÎÒÈ  
Artinya : Hai Nabi, Katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya[1232] ke seluruh tubuh mereka". yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

[1232] Jilbab ialah sejenis baju kurung yang lapang yang dapat menutup kepala, muka dan dada.

2.      Bukan Berfungsi Sebagai Perhiasan
Sebagaimana terdapat dalam surat An Nuur ayat 31, “…Dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya…” Ketika jilbab dan pakaian wanita dikenakan agar aurat dan perhiasan mereka tidak nampak, maka tidak tepat ketika menjadikan pakaian atau jilbab itu sebagai perhiasan karena tujuan awal untuk menutupi perhiasan menjadi hilang. Banyak kesalahan yang timbul karena poin ini terlewatkan, sehingga seseorang merasa sah-sah saja menggunakan jilbab dan pakaian indah dengan warna-warni yang lembut dengan motif bunga yang cantik, dihiasi dengan benang-benang emas dan perak atau meletakkan berbagai pernak-pernik perhiasan pada jilbab mereka.

3.       Kainnya Harus Tebal, Tidak Tipis
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda tentang dua kelompok yang termasuk ahli neraka dan beliau belum pernah melihatnya,

“Dua kelompok termasuk ahli neraka, aku belum pernah melihatnya, suatu kaum yang memiliki cambuk seperti ekor sapi, mereka memukul manusia dengan cambuknya dan wanita yang kasiyat (berpakaian tapi telanjang, baik karena tipis atau pendek yang tidak menutup auratnya), mailat mumilat (bergaya ketika berjalan, ingin diperhatikan orang), kepala mereka seperti punuk onta. Mereka tidak masuk surga dan tidak mendapatkan baunya, padahal baunya didapati dengan perjalanan demikian dan demikian.” (HR. Muslim)
Banyak wanita muslimah yang seakan-akan berjilbab, namun pada hakekatnya tidak berjilbab karena mereka memakai jilbab yang berbahan tipis dan transparan.

4.      Tidak Diberi Wewangian atau Parfum
Sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkaitan tentang wanita-wanita yang memakai wewangian ketika keluar rumah,
“Siapapun perempuan yang memakai wewangian, lalu ia melewati kaum laki-laki agar mereka mendapatkan baunya, maka ia adalah pezina.” (HR. Tirmidzi)

5.      Tidak Menyerupai Pakaian Laki-Laki
Terdapat hadits-hadits yang menunjukkan larangan seorang wanita menyerupai laki-laki atau sebaliknya (tidak terbatas pada pakaian saja). Salah satu hadits yang melarang penyerupaan dalam masalah pakaian adalah hadits dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu, ia berkata
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melaknat pria yang memakai pakaian wanita dan wanita yang memakai pakaian pria.” (HR. Abu Dawud)

2.3  Keutamaan Berjilbab bagi Wanita

1.      Jilbab Itu Adalah Ketaatan Kepada Allah Dan Rasul  
Allah SWT telah mewajibkan ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya, berdasarkan  firman–Nya.Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mumin dan tidak pula bagi perempuan yang muminah,.apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka.pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-.....Nya maka sesungguhnya dia telah sesat, dengan kesesatan yang nyata. (Q.S. Al-Ahzab: .......36)

2.      Jilbab Itu Iffah (Kemuliaan)
Allah SWT menjadikan kewajiban menggunakan hijab sebagai tanda Iffah (menahan diri dari maksiat). Allah Subhanahu wa Taala berfirman (yang artinya): Hai Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mumin: Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. (Q.S. Al-Ahzab: 59)
Itu karena mereka menutupi tubuh mereka untuk menghindari dan menahan diri dari perbuatan jelek (dosa), karena itu mereka tidak diganggu. Maka orang-orang fasik tidak akan mengganggu mereka. Dan pada firman Allah karena itu mereka tidak diganggu sebagai isyarat bahwa mengetahui keindahan tubuh wanita adalah suatu bentuk gangguan berupa fitnah dan kejahatan bagi mereka.

3. Jilbab itu kesucian
           Allah SWT mensifati  jilbab sebagai kesucian bagi hati orang-orang mumin, laki-laki maupun perempuan. Karena mata bila tidak melihat maka hatipun tidak berhasrat. Pada saat seperti ini, maka hati yang tidak melihat akan lebih suci. Ketiadaan fitnah pada saat itu lebih nampak, karena hijab itu menghancurkan keinginan orang-orang yang ada penyakit di dalam hatinya, Allah SWT berfirman Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya. (Q.S. Al-Ahzab: 32)

4. Jilbab Itu Pelindung
Rasulullah SAW bersabda Sesungguhnya Allah itu Malu dan Melindungi serta Menyukai rasa malu dan perlindungan Sabda beliau yang lain yang artiny): Siapa saja di antara wanita yang melepaskan pakaiannya di selain rumahnya, maka Allah Azza wa Jalla telah mengoyak perlindungan rumah itu dari padanya.Jadi balasannya setimpal dengan perbuatannya.

5. Jilbab itu Taqwa
                     Allah SWT berfirman(yang artinya): Hai anak Adam! Sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutupi auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian taqwa itulah yang paling baik. (Q.S. Al-Araaf: 26)

6.      Jilbab Itu Iman
Allah SWT tidak berfirman kecuali kepada wanita-wanita beriman (yang artinya): Dan katakanlah kepada wanita yang beriman. (Q.S. An-Nur: 31).Allah SWT juga berfirman (yang artinya): Dan istri-istri orang beriman. (Q.S. Al-Ahzab: 59)
Dan ketika wanita-wanita dari Bani Tamim menemui Ummul Muminin, Aisyah radhiyallahu anha dengan pakaian tipis, beliau berkata: Jika kalian wanita-wanita beriman, maka (ketahuilah) bahwa ini bukanlah pakaian wanita-wanita beriman, dan jika kalian bukan wanita beriman, maka silahkan nikmati pakaian itu.

7.      Jilbab Itu Perasaan Cemburu
Hijab itu selaras dengan perasaan cemburu yang merupakan fitrah seorang laki-laki sempurna yang tidak senang dengan pandangan-pandangan khianat yang tertuju kepada istri dan anak wanitanya. Berapa banyak peperangan terjadi pada masa Jahiliyah dan masa Islam akibat cemburu atas seorang wanita dan untuk menjaga kehormatannya. Ali bin Abi Thalib Radiyallahu anhu berkata: Telah sampai kepadaku bahwa wanita-wanita kalian berdesak-desakan dengan laki-laki kafir orang ajam (non Arab) di pasar-pasar, tidakkah kalian merasa cemburu? Sesungguhnya tidak ada kebaikan pada seseorang yang tidak memiliki perasaan cemburu.

2.4 Menurut Hadis
Banyak hadis-hadis atau riwayat-riwayat yang membahas tentang hijab, oleh karenanya perlu kita pilah-pilah dan kelompokkan riwayat-riwayat tersebut dalam beberapa kategori.
Dalam hadis disebutkan bahwa pada suatu hari Jabir bin Abdullah bersama Rasulullah menuju rumah putrinya Sayyidah Fathimah. Sesampainya di pintu rumah, Rasulullah mengucapkan salam dan meminta izin kepada putrinya untuk masuk sambil memberitahukan bahwa dia bersama Jabir bin Abdullah. Sayyidah Fathimah meminta beliau untuk menunggu sebentar karena pada waktu itu beliau belum menutup rambutnya. Setelah Sayyidah Fathimah menutup rambutnya, Rasulullah dan Jabir masuk ke rumah Sayyidah Fathimah. Rasulullah melihat wajah putrinya pucat dan kekuning-kuningan, kemudian bertanya mengapa hal ini terjadi. Sayyidah Fathimah menjawab bahwa wajah pucatnya  dikarenakan rasa lapar yang menderanya. Mendengar hal itu Rasulullah langsung berdoa kepada Allah agar menghilangkan rasa lapar yang diderita oleh putrinya.
Dari hadis di atas kita dapat mengambil dua kesimpulan: pertama, Sayyidah Fathimah  tidak menutup wajahnya di hadapan laki-laki non muhrim. Kedua, tidak wajib menutup wajah di hadapan laki-laki non muhrim. 

2.5 Manfaat Jilbab bagi Kesehatan
            Wanita cenderung lebih besar resikonya dibandingkan pria untuk terserang penyakit kulit seperti kanker kulit jika terlalu sering terpajan oleh sinar matahari yang banyak mengandung sinar UV (pada pukul 09.00-16.00). dengan menutup aurat menggunkan jilbab dan khimar/kerufung maka kulit dan rambut akan terjaga dan kemungkinan terkena kanker itu menjadi lebih kecil.
       Begitu juga dengan rambut. Rambut yang tertutup olrh khimar/kerudung akan lebih sehat dan lebih halus dibandingkan dengan rambut yang selalu terkena sinar matahari karena memang sinar matahari dapat membuat rambut kita menjadi rusak. Rambut yang dilindungi tidak akan mudah patah, memerah dan bercabang.

2.6 Cara merawat Jilbab
Berikut ini tips bagaimana cara merawat Jilbab yang baik:
1.      Untuk semua jenis Kerudung dan jilbab jangan pernah mencucinya dengan mesin cuci. Karena akan merusak dacron atau busa dikepala untuk kerudung yang bermodel bergo dan merusak bahan jilbab untuk jenis bahan sutra atau katun. Cukup digosok-gosok saja dengan tangan dan tidak perlu disikat.
2.      Untuk kerudung yang berbahan sutra jangan pernah mencucinya dengan detergen atau sabun cuci, gunakanlah shampo. Caranya dengan mencelupkan kerudung pada air yang telah diberi shampo. Biarkan sesaat dan tidak perlu diperas pada saat menjemurnya.
3.      Apapun bahan dari kerudung tersebut, jangan lupa untuk menjemur dengan posisi bagian   dalamnya yang diluar dan jemur ditempat yang teduh, hindari menjemur dibawah terik matahari langsung.Agar warna kerudung tidak cepat memudar.
4.      Pada saat menyetrika kerudung jangan pernah pula menyetrika dacron atau busa untuk kerudung yang berbentuk bergo, karena akan merusak bentuk dacron dan jangan menggunkan setrika yang panas untuk berbagai jenis bahan kerudung.


 BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Untuk menetapkan kewajiban hijab bagi kaum wanita, kita juga bisa merujuk sirah kaum wanita muslimah pada zaman Rasulullah. Mereka selalu menutupi tubuh dan rambut mereka ketika berada di hadapan non muhrim, [Untuk lebih jelasnya dapat dilihat di Tahlile nu wa Amali az Hijab dar Asre Hadzir, hal 49] seperti yang kita lihat dari hadis tentang kedatangan Rasulullah bersama Jabir ke rumah Sayyidah Fathimah  as.
Begitu juga dengan akal manusia, akal manusia juga dapat membuktikan kewajiban hijab bagi kaum wanita. Akal akan senantiasa memerintahkan segala perbuatan yang membawa manfaat dan akan memerintahkan untuk melakukan hal itu, begitu juga sebaliknya akal akan selalu memperingatkan manusia dari hal-hal yang membahayakan manusia.
Oleh karena itu, ketika melihat bahwa hijab akan memberikan keamanan, ketenangan atau dapat memupuk rasa cinta kasih di antara sesama maka akal yang sehat dan tidak tertawan oleh hawa nafsu akan memerintahkan untuk berhijab. Wallahu a’lam

3.2 Saran
Setelah membaca penjelasan pada bab sebelumnya, penulis menyarankan kepada wanita muslimah yang merasa belum berhijab, untuk segera berhijab guna melaksanakan perintah Allah SWT. Karena perintah untuk berhijab tidak lain untuk melindungi dan menjaga kehormatan kaum muslimah sendiri.

  
DAFTAR PUSTAKA


http://mustyka-mustyka.blogspot.com/2011/12/makalah-jilbab-hijab.html

http://mycieyblog.blogspot.com/2009/12/makalah-jilbab-dan-modernisasi.html

10 komentar:

  1. Ingin beli hijab / kerudung hanya di www.pramafashion.com, kami menyediakan jilbab dan kerudung yang selalu update, modis, cantik dan elegan untuk pelanggan setia,
    ingat toko online kami hanya di www.pramafashion.com. untuk instagram kami #pramafashion, trimakasih

    admin pramafashion

    BalasHapus
  2. berhijab adalah salah satu kewajiban bagi setiap kaum perempuan. terima kasih

    BalasHapus
  3. Kalau boleh itu hadist nya. Ambil dari mana ?? Saya perlu tahu hadist arabnya. Kalau boleh buat referensi

    BalasHapus
  4. Sangat Bermanfaat sekali tulisannya, semoga bisa saya aplikasikan pada diri saya sendir.

    Jual Kaos Dakwah

    BalasHapus
  5. Artikel yang cukup pencerahan tentang berhijab

    BalasHapus

Entri yang Diunggulkan

Makalah Manajemen Sumber Daya Manusia

Posting Populer